ARTI TAVIP ( TAHUN VIVERE PERICOLOSO )

Adalah sebuah judul pidato kenegaraan dalam rangka ulang tahun Republik Indonesia ungkapan dalam bahasa Italia yang artinya kurang lebih adalah, “hidup secara berbahaya” atau hidup nyerempet bahaya. dipopulerkan oleh Bung Karno pada tahun 1964 sebagai judul pidato kenegaraan pada peringatan HUT ke-19 RI KE 19, kira-kira setahun sebelum terjadinya peristiwa G30S PKI.

Judul pidato Soekarno itu banyak menginspirasi rakyat Indonesia, Maka banyak anak yang lahir tahun 1964 an diberikan nama Tavip,  Dan beberapa kegiatan, bangunan lokasi atau tempat juga diberikan nama tavip  seperti perusahaan Oto Bis, Nama Jalan, Pasar maupun Gudang sembako dan lainnya.

hal serupa juga menginspirasi Christopher Koch, penulis Australia, untuk menulis novel yang terbit pada tahun 1978 di Australia, The Year of Living Dangerously, yang kemudian dijadikan film berjudul sama. Film produksi Australia buatan tahun 1982 ini dibintangi oleh artis artis terkenal seperti MelGibson, Sigourney Weaver, dan Linda Hunt. Kisahnya dilatarbelakangi keadaan di Jakarta pada tahun 1965 menjelang dan saat terjadinya peristiwa G 30 S/PKI.

Dalam isi pidatonya, Bung Karno mengambil judul “Tahun Vivere Pericoloso” yang antara lain mengungkapkan tiga paradigma besar yang bisa membangkitkan Indonesia menjadi bangsa yang besar baik secara politik maupun ekonomi. Konsep tersebut di sebut Tri Sakti. Tri sakti yang di maksudkan Bung Karno adalah,

Berdaulat dalam politik.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing berabad – abad lamanya. Tiga ratus lima puluh tahun dalam kolonialisme Belanda bukanlah waktu yang singkat. Pada kondisi bangsa berada dalam cengkeraman kolonialisme, maka kemerdekaan tidak dimiliki oleh bangsa kita dan pada saat yang sama tidak ada lagi kedaulatan politik karena semua sektor telah diintervensi oleh bangsa lain. Padahal sebuah bangsa memiliki hak untuk mengatur dirinya sendiri. Sehingga Bung Karno menegaskan bahwa kedaulatan politik bangsa Indonesia sudah mutlak untuk diwujudkan dengan menolak segala bentuk intervensi bangsa lain. Bung Karno menyatakan, “Nation building dan character building harus diteruskan sehebat-hebatnya demi menunjang kedaulatan politik kita.”

Berdikari dalam Ekonomi.
Bung Karno mengingatkan kita betapa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) baik di daratan maupun di laut. Akan tetapi kekayaan SDA ini belum membangkitkan ekonomi nasional dikarenakan tingkat ketergantungan terhadap pranata ekonomi asing sangat tinggi. Dengan melihat fakta ini maka Bung Karno mengemukakan bahwa penting sekali bangsa Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam mengatur perekonomian demi kesejahteraan rakyat. Ketergantungan yang tinggi terhadap ekonomi bangsa lain menurut Bung Karno tidak akan menjamin kesejahteraan rakyat justru sebaliknya berpotensi menimbulkan resesi ekonomi nasional yang berkepanjangan.

Berkepribadian dalam kebudayaan.
Aspek budaya bagi Bung Karno sama pentingnya dengan aspek lainnya. Bangsa Indonesia harus menghormati budaya warisan nenek moyang dan menghargai nilai – nilai luhur kebudayaan di masyaraskat. Karakter dan kepribadiaan budaya Nusantara haruslah di jaga dan dilestarikan. Misalnya budaya gotong royong yang melambangkan kolektifitas sebuah komunitas yang guyub dan berbagai karya budaya yang mewarnai dunia seni.

Comments

Popular Posts